check-my-email.com – Keadaan media sosial membawa pengaruh besar bagi kehidupan, kalangan milenial dan genset tidak hanya memanfaatkan media sosial sebagai sarana penyebaran informasi, sarana untuk berekspresi sekaligus jadi media hiburan. Kalau digunakan dengan baik, media sosial akan sangat bermanfaat, kamu di sisi lain media sosial juga memiliki sisi negatif. Salah satunya yaitu insecurity yang menjangkit banyak kaum muda, kebanyakan dari kita pasti gak jarang merasa rendah diri karena unggahan seseorang di media sosial. Bahkan standar di media sosial juga sering menjadi alasan seseorang, di bawah ini ada beberapa alasan medsos jadi sumber insecurity yang bisa kamu ketahui.
Alasan Medsos Jadi Sumber Insecurity, Khususnya Kalangan Generasi Muda
Akibat Standar Media Sosial, Membuat Kita Meragukan Diri Sendiri
Konsep yang ada di media sosial sendiri memang merubah segalanya, baik itu karena standar kecantikan fisik, standar seseorang yang dianggap keren dan standar pekerjaan tertentu yang dianggap bergengsi. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi pergeseran pola pikir masyarakat yang memainkan media sosial, salah satu alasan mengapa media sosial jadi sumber insecurity yaitu karena adanya berbagai standar tersebut.
Seseorang cenderung akan merasa lemah dan tanpa arti, ketika ia tidak mampu mengikuti suatu tren di media sosial yang dianggap keren dan bergengsi. Padahal kita belum tahu bagaimana kenyataan di balik unggahan banyak orang.
Media Sosial Penuh Dengan Kehidupan Manipulatif
Tidak munafik, pasti kebanyakan dari kita pasti merasa pernah iri dengan kehidupan seseorang di media sosial, seolah semua orang bahagia, bisa membeli apapun yang diinginkan, bisa pergi jalan-jalan sesuka hati. Bisa mengoleksi barang branded hingga membeli berbagai modal barang keluaran terbaru, kamu harus paham kalau apa yang terlihat di media sosial belum tentu tahu kebenarannya.
Inilah yang menjadi alasan mengapa sosial media jadi sumber insecurity, karena adanya kehidupan manipulatif tersebut, gak jarang kita merasa rendah ketika ia tidak dapat hidup mewah seperti apa yang ditunjukkan oleh orang lain di media sosial.
Seseorang Bebas Menunjukkan Pencapaian Palsu Asal Bisa Dipandang Baik
Kehidupan antara media sosial dengan realita terkadang sering bertolak belakang, jarang seseorang bahkan rela menunjukkan pencapaian palsu asal dirinya dapat dipandang baik oleh orang sekitar. Seseorang yang terlihat sukses di media sosial belum tentu keadaan yang sebenarnya juga seperti itu, hal inilah yang menjadi sumber insecurity bagi banyak orang. Pasti kita sering merasa iri atau rendah diri ketika melihat pencapaian orang lain, seolah seperti dikejar oleh waktu, “Kenapa saya belum?” “Kenapa saya belum bisa seperti mereka?” “Kenapa saya tidak berkembang?”
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya sering muncul di benak kita setelah melihat postingan seseorang yang menunjukkan, walaupun kita tidak mengetahui di balik postingan tersebut. Akibat dari pencapaian palsu yang ditunjukkan oleh beberapa pihak, hal ini membuat seseorang merasa malu dan merasa tertinggal sehingga menjadi tertutup dan mengisolasi diri dari lingkungan sekitar, Jika kamu pernah merasakan hal yang sama, kamu harus ingat kalau kamu tidak pernah tahu apa yang dibalik unggahan tersebut, tetap percaya pada diri sendiri dan lihat unggahan tersebut dari sisi positif.
Adanya Hate Speech Membuat Seseorang Takut Berkarya
Hate speech atau ujaran kebencian pasti sering kamu temukan di media sosial, baik itu mencela dari segi fisik, perilaku bahkan hinaan yang dilontarkan karena lasan yang tidak pasti. Fenomena seperti ini tentunya menimbulkan ketakutan tersendiri, ujaran kebencian atau hate speech ternyata menjadi alasan atau sebagai sumber insecurity bagi banyak orang, seseorang yang mengalami krisis kepercayaan diri karena merasa memiliki kekurangan dan kelemahan, akan merasa takut karena hal tersebut dan takut menjadi bahan bullyan orang lain di media sosial.
Media Sosial Penuh Dengan Perilaku Flexing Satu Sama Lain
Pamer dan media sosial merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, ada berbagai aksi pameran yang bisa diamati entah itu pamer dari segi pencapaian karir, jabatan, hingga pamer nama besar orang lain. Kali ini bisa disebut dengan flexing, di mana seseorang merasa dirinya paling unggul di antara yang lainnya, ini juga yang menjadi alasan mengapa media sosial menjadi sumber insecurity.
Bagi seseorang yang merasa krisis kepercayaan diri ketika tidak bisa pamer apapun mengenai hidupnya, ia akan merasa di posisi paling bawah karena tidak bisa bersaing dengan yang lain. Itulah beberapa alasan Medsos jadi sumber insecurity, yang paling penting cintailah diri sendiri dan percaya bahwa masing-masing orang pasti memiliki kesulitan di balik unggahan mereka yang terlihat selalu bahagia.