Check-my-email.com – Terkait dengan keamanan aplikasi pesan instan Whatsapp selalu ramai menjadi perhatian para penggunannya. Dimana, baru-baru ini ada dua kejahatan terbaru di Whatsapp yang mampu saja merugikan para penggunannya pada saat ini. Pertama yakni dengan adanya celah keamanan pada fitur verifikasi dua langkah yang mana ternyata bisa membuat akun para pengguna terkunci secara temporer, bahkan hingga permanen. Yakni kedua adalah celah keamanan bisa memungkinkan peretas mengambil informasi pada status online Whatsapp.
Seperti kita ketahui bahwa media sosial pesan instan Whatsapp sendiri memang saat ini telah mempunyai banyak para pengguna di seluruh dunia, dan termasuk di Indonesia. Bahkan jumlahnya saja bisa mencapai dua miliar pada saat ini lho!. Jadi sudah tidak heran kalau kabar terkait dengan keamanan menjadi salah satu perhatian sangat penting buat para penggunannya.
Menguntit status online Whatsapp
Celah keamanan kejahatan terbaru di Whatsapp ditemukan polariset keamanan Luis Marquez Carpintero bersama dengan Ernesto Canales Parena dengan penguntitan melalui status online Whatsapp. Menurut laporan diterima dari aplikasi keamanan mobile Traced sendiri, penguntitnya mampu memanfaatkan status online pada Whatsapp. Hal tersebut buat menguntit para target serta mencuri data pribadi mereka dengan cara melalui situs ketiga, yang bernama WhatsApp online status tracker.
Cara memakai aplikasi pelacak status online WhatsApp tersebut juga dikatakan tidak terlalu silit. Hanya dengan memasukan nomor WhatsApp yang ditargetkan pada situs pelacak, maka dengan begitu data status online nomor tersebut bisa terlihat. Nah, lebih jauhnya penguntit sendiri bahkan mampu mengetahui siapa sajakah yang chattingan dengannya, alih-alih tanpa target menyadarinya. Situs pelacak status online tersebut juga akan terus menerus memantau para status pengguna.
Bahkan kabarnya pada saat pengguna tidak online juga akan dipantau. Matt Brody sendiri menjajal berbagai macam situs pelacak status online WhatsApp. Situs tersebut ternyata menunjukkan tanggal dan waktu tepat kapankah para pengguna tengah online. Hal tersebut seperti yang dilansir dari BGR India, CTO Traced. Tidak hanya itu saja, dilansir dari BGR India, CTO Traced sendiri menyatakan kalau salah satu aplikasi dipakai buat mencari dan mengetahui apakah pasangan selingkuh atau tidaknya lho!. “Kalau anda mencurigai pasangan selingkuh, pacar misalnya, pelacak status online Whatsapp mampu membantu anda mengkonfirmasi kecurigaan anda benar atau tidaknya,” keterangan dari BGR India, CTO Traced.
Celah keamanan pada fitur verifikasi dua langkah
Celah keamanan pada fitur verifikasi dua langkah ini sendiri tidak hingga mengunggah akun para pengguna maupun mencuri data pribadi. Namun ternyata bisa membuat akun pengguna terkunci lho!. Kabar selanjutnya cara ini tidak begitu sulit buat dilakukan, karena hanya dengan membutuhkan kesabaran. Peretas bisa mencoba masuk ke akun Whatsapp dengan memakai nomor ponsel para target.Adanya kode OTP dikirimkan ke dalam nomor target dan tidak diketahui oleh pelaku.
Maka sang pelaku akan terus menerus mencoba buat masuk. Percobaan masuk selama berkali-kali tersebut supaya bisa membobol verifikasi dua langkah, yang bisa dikatakan membuat akun terkunci selama 12 jam. Akan tetapi selama akun terkunci, pelaku sendiri mampu bertindak lebih jauh. Dengan cara mengirim email kepada WhatsApp dan mereka cerita supaya akun target bisa diambil alih oleh sang pelaku. Contohnya dengan cara mengaku kalau smartphonenya dicuri atau hilang dengan memohon WhatsApp menonaktifkan akun si target dari pelaku tersebut.
Terkait dengan hal ini, pihak Whatsapp sendiri menyampaikan bahwa akan bekerja sama dengan Google buat menghapus adanya aplikasi pelacak status online WhatsApp tersebut yang telah melanggar syarat dan ketentuan Whatsapp dari Google Play Store. “Kita sudah melarang akun WhatsApp terkait situs web seperti itu,” ungkap pihak Whatsapp. “Memohon Google hapus aplikasi seperti itu di Play Store, dan mengambil langkah hukum sesuai,” sambung pihak Whatsapp.
Untuk itu terkait dengan kejahatan terbaru di Whatsapp sendiri pihak WhatsApp menyampaikan mengotomatisasikan fitur WhatsApp buat menggali informasi merupakan pelanggaran terhadap syarat dan ketentuan layanannya. Dengan begitu, WhatsApp sendiri akan mengambil tindakan buat melindungi privasi para penggunannya dan mencegah penyalahgunaan.