Check-my-email.com – Baru-baru ini beredar kabar bahwa Software Audacity atau edit audio open source ini dituding menjadi Spyware. Mengapa? Hal itu dikarenakan sudah mengubah adanya kebijakan pengumpulan data para penggunannya tersebut. Seperti kita ketahui bahwa misalnya software satu ini pertama kali diterbitkan 21 tahun silam. Apa sih Audacity itu? Merupakan sebuah software audio editing paling populer dan banyak digunakan oleh para penggunanya. Setelah diakuisisi oleh Muse Group sejak bulan April 2021 silam perangkat lunak ini dijanjikan bahwa akan tetap selalu gratis dan mempunyai sifat open source.
Dengan mengatakan jika pengumpulan data para pengguna diizinkan pada penegakan hukum. Adanya perubahan yang sedang terjadi ini, memungkinkan software ternama Audacity ini mengumpulkan data-data para pengguna dan membagikannya ke perusahaan-perusahan lainnya. Termasuk dengan cara memberikannya ke kantor pusat Muse Group yang ada di negara Rusia dan juga penasihat secara eksternal perusahaan di Amerika Serikat.
Setelah diakuisisi oleh Muse Group sejak bulan April 2021 silam, saying penggunanya seperti masih tetap “membayar” Audacity dengan cara lainnya. Sebab Software Audacity belakangan menyatakan kalau misalnya pengumpulan data dari pengguna dan membagikannya ke pihak tertentu. Dilansir dari Fosspost bahwa kebijakan privasi Audacity sendiri sudah diupdate sejak tanggal 2 Juni 2021 silam dengan beberapa macam penambahan soal pengumpulan data para pengguna secara pribadi.
Dilansir dari Apple Insider pada hari Selasa 6 Juni 2021 kemarin, secara khususnya bahwa aplikasi mengumpulkan detail perihal dengan pengguna perangkat Mac. Sebelumnya perlu diketahui bahwa misalnya Muse Group membawahi beberapa macam aplikasi mulai dari Tonebridge, Muse Class, Ultimate Guitar dan masih banyak lagi lainnya. Dimana pada tahun 2021 Muse Group sendiri diterbitkan dan mengakuisisi Audacity serta StaffPad. Berdasarkan dari halaman kebijakan secara privasi Audacity terbarunya, data yang dihimpun sudah mencakup nama serta versi sistem operasi dari perangkat penggunaannya.
Dimana, negara tempat pengguna berada sesuai dengan CPU Perangkat, kode pesan kesalahan yang non-fatal, proses yang dipakai, laporan kerusakan, dan juga alamat IP. Data terkait kode error dan juga laporan crash dalam software pun harus dikumpulkan. “Data yang dibutuhkan buat penegakan hukum, litigasi, serta permintaan dari pihak yang berwajib (kalau ada),” ungkapnya dilansir dari Kompas.com. Dikatakan juga kalau misalnya data itu nantinya akan dibagikan ke sejumlah pihak, yang termasuk penasihat, karyawan, dan perwakilan hukum Muse Group.
Berkat “pembeli poentisal” perihal kemungkinan besarnya pembelian bisnis Muse Group untuk masa depan, selain pihak dari otoritas. Meski seperti itu, namun tidak ada rangkaian lebih lanjut perihal data apa sajakah yang diwajibkan pada kasus penegakan hukum itu. Perusahaan menyatakan kalau misalnya alamat IP sendiri dikumpulkan akan disimpan pada periode tertentu yakni caranya yang bisa diidentifikasi “cuma satu hari kalender” saja. Lebih dari itu proses penegakan hukum, data satu hari kabarnya cukup buat entitas pemerintah buat mengidentifikasikan penggunaannya dengan adanya sumber daya serta otoritas memadai.
“Semuanya data Anda disimpan pada server kita di wilayah ekonomi Eropa (EEA),” tandas Muse Group dilansir dari Kompas.com. “Tapi kita di Rusia serta perwakilan eksternal yang di Amerika Serikat,” sambung Muse Group dilansir dari Kompas.com. Sontak perubahan kebijakan privasi terkait tentang software editing audio atau Audacity ini baru saja memantik kontroversi dan juga protes dari para penggunannya. Sebagiannya bahkan mengatakan kalau misalnya software satu ini sekarang sudah berubah menjadi spyware atau lebih tepatnya program mata-mata pengumpulan data para pengguna.
Hal itu dikarenakannya mekanisme adanya pengumpulan serta pembagian data tersebut. Dilansir dari Fosspost, menyatakan kalau misalnya alamat IP para pengguna disimpan selama satu hari di dalam server Audacity sebelum diamankan bersama hash. Meski seperti itu namun penggunaan Audacity bisa saha diidentifikasi kalau ada kalangan pemerintah memohon data sebelum periode satu hari itu berakhir. Terkait dengan hal seperti itu, sang developer open source disebagian forum online yakni seperti Reddit dan juga Github telah mulai menyuarakan seruannya buat beralih dalam mengembangkan software Audacity atau audio editing baru memakai kode.