check-my-email.com – Telkom sendiri mengaku sudah menginvestigasikan tudingan kebocoran data pelanggan IndiHome tersebut. Mereka ingin memastikan kalau tidak adanya temuan data yang mengandung nomor Indihome yang Valid. Mereka mengaku tidak pernah menyimpan riwayat pencarian beriringan dengan data pribadi pelanggan.
“Setelah kami lakukan penelusuran dan investigasi menyeluruh, kami meyakini dan memastikan bahwa tidak ada kebocoran data pelanggan di sistem kami dan ini 100% merupakan data yang difabrikasi oleh pihak maupun oknum yang ingin memojokkan Telkom,” jelas Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom seperti yang dilansir oleh sumber berita detikcom.
Hal ini ternyata Telkom menyebutkan data yang beredar iru mencantumkan yang tidak Valid dari jumlah digitnya maupun format penomoran. Mengenai Telkom menyimpan data Browsing History hanya dengan mematuhi perundangan yang berlaku saja dalam mewajibkan Telkom untuk menyimpan data riwayat data pencarian selama 3 bulan terakhir. Perundangan yang dimaksud itu merupakan UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan PP No. 52 Tahun 2000 tentang penyelenggaraan Telekomunikasi.
Ia telah menyebutkan Telkom tidak berniat memanfaatkan data historis maupun data pribadi para pelanggannya. Telkom Indonesia telah menyampaikan tentang data pelanggan dari IndiHome yang sangat bocor di sebuah forim breached.to yang tidak valid. Sihmirmo Adi, EGM Information Technology Telkom, yang menegaskan kalau pihaknya tidak pernah bisa menyimpan data pribadi daya pribadi dan browsing history secara berdampingan.
Rizal Akbar, VP Network/IT Stra, Tech and Architecture Telkom yang mengatakan kalau hal itu merupakan mandat dari sebuah undang-undang. “Dari situ kami bisa mengeluarkan data seperti apa informasi teknis dari setiap IndiHome kami. Paket loss-nya, latency, greater, dan seluruh informasi teknis yang diperlukan untuk meningkatkan layanan,” ungkap Rizal seperti yang dilansir oleh sumber berita detikcom.
Jadi kalau sistemnya bisa menyimpan tetapi semuanya masih sangat terkendalikan apalagi adanya teknologi paling tinggi yang dimiliki dengan akses terkendali juga. Seperti yang diketahui, sebelum sempat tersebar dengan kabar kalau data pelanggan dari IndiHome yang bocor dan dijual di sebuah forum. Pujo Pramono, BP Corporate Communication Telkom memastikan kalau Telkom memiliki komitmen untuk menjamin akan keamanan data pelanggan dengan sistem keamanan siber yang terintegrasi dan bisa menjadikan sebuah hal yang bisa dijadikan sebuah prioritas utama. Telkom merupakan perusahaan terbuka yang dual listing dan Telkom mematuhi akan etika bisnis, compliance dan tata kelola anak perusahaan yang sesuai peraturan perundangan yang masih berlaku.
Tanggapan Pengamat Soal Bocornya Data Pelanggan Indihome yang Menduga Pelanggan Akses Situs Terlarang
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom menduga kalau pelanggan IndiHome tersebut yang malah mengakses situs terlarang. Ada baiknya kita perlu bijak menggunakan akses internet dan waspada terhadap situs yang terlarang karena bisa mengandung malware. Kemungkinan juga history browsing diretas karena mengakses situs yang terlarang secara teknis saja.
Tetapi faktanya semua data yang dibagikan ada benang merahnya, memiliki identitas telkom.net yang notabene dengan domainnya akan dimiliki oleh Telkom. Pakar keamanan Siber memberikan tanggapan untuk Telkom mengenai kebocoran data. “Jadi mohon kalau memang mengalami kebocoran data, tolong evaluasi diri sendiri dulu sebelum menunjuk orang lain apalagi pelanggannya sendiri,” seperti yang dilansir oleh sumber berita detikcom.
Aksi ini malah menjadikan sebuah pilihan para pelanggannya ketika memilih ISP. Karena memang seharusnya Telkom bisa mengevaluasi diri mereka yang sampai sekarang imagenya menjadi kurang baik. Pengamat sendiri sangat memperhatikan akan fakta lainnya yang adanya kemungkinan data bocor ini bukan berasal dari database di situs terlarang. Telkom menilai adanya kejanggalan soal kebocoran data Indihome.
Tetapi, kalau masalahnya itu masih disalahkan sebagai pelanggan, bisa dinilai praktik dari Indihome sangat tercela dan tidak terpuji karena pelanggan sudah membayar ISP dan masih saja disisipi dengan berbagai iklan. Metranet fokus pada 4 portofolio sebagai bisnis yakni Digital Transformation Business, B2B Commerce Business, Growth Hacking Business, dan Digital-life Distribution Business. Sehingga pelanggan diminta bayar dan di tracking juga, tidak salah kalau pelanggannya harus dikasihani kalau mengalami masalah ini.